Satu.......
Perangkap Tikus Pengadilan
Pagi…………………………
Dliputi kabut kemalangan yang dalam
Kelam, asa ku berkata itu malam
Gelap, begitu pun ketika ku terperangkap
Oooo dalam perangkap tikus-tikus pengadilan
Diseret-seret dengan borgol karet
Tanpa hati tak manusiawi
Tak ada satu pun yang memanusiakan manusia
Bak menyeret bangkai di tepian Ciliwung
Ooooo dalam perangkap tikus-tikus pengadilan
Ketika ku lirik lampu dan para calo
Tak ada yang menatapku
Berpaling menjauh
Kejam, apa keadilan mereka telan dalam-dalam
Keadilan seakan dijual dengan harga eceran
Tak ada yang protes
Atau bahkan sekedar berpuisi???
Ooo Tuhan tolong, tolonglah
Tak mau ku terus terperangkap
Dalam perangkap tikus pengadila
Karya: Fazha R
Dua..........
Rupiah
Rupiah hidup dalam dekapan telapak tangan
Tanpa dosa, kini penuh dosa
Rupiah dari peluh kesabaran
Tanpa sahur namun berpuasa
Apa yang ada dalam jiwa raga?
Rupiahkah yang tak bernyawa
Nafasa insan dalam panggung dan laga
Surgawi, mutlak tak akan terbawa
Rupiah berkata dalam cetakan berwarna
Isi hati terungkap membatu
Namun sayang, sayang, dan saying
Secarik persegi layu dan melayu
Dalam hausnya warna-warna kehidupan
Karya : Fazha R.
Tiga............
Sisi Hati
Seputih Melati, meroda kubu waktu
Hentakan debur ombak kebiruan
Mendasar dalam telaga sanubari
Sepanjang masa renaisancee
Terulir sudut perwayangan
Perang Akbar selalu jumpa
Jumpa kelam di pelupuk mata
Lawan nafsu dari tiap anatomi
Angkara jiwa asa menggelora
Apa itu? Tak ada kabar langit?
Awan hitam, uap syaitoniyyah
Kan hujani galaksi seputih melati
Sapukanlah dengan lidi-lidi doa
Julurkan pedang cahaya Illahi
Allahu Akbar……
Karya: Fazha R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar